Pada hari Selasa 6 November 2024, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menerima kunjungan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Barat di Hotel Tentrem Yogyakarta. Kunjungan kerja TPID Jawa Barat dilakukan dalam rangka Capacity Building guna meningkatkan kompetensi kelompok penggiat urban farming. TPID DIY sendiri terus menginisiasi kegiatan urban farming dengan mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan tidur, lahan pekarangan, dan lahan lainnya di kawasan perkotaan untuk dapat dijadikan lahan produktif sebagai lahan pertanian maupun perkebunan hortikultura yang dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan memberikan nilai tambah ekonomi pada masyarakat.
TPID DIY sendiri sebelumnya, pada tanggal 30 November 2024 telah melakukan inisiasi urban farming bersama TPID Kabupaten Sleman dan Kelompok Wanita Tani Srikandi Makmur Gejayan melalui program āSesarengan Nanem Bibitā (SERABI). Kelompok Wanita Tani Srikandi Makmur Gejayan melaksanakan urban farming dengan memanfaatkan lahan perkarangan pada lahan seluas 1.800m2 yang ditanami cabai, terong, dan berbagai komoditas hortikultura lainnya. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sleman juga memberikan bantuan kepada 17 Kapanewon guna optimalisasi lahan perkarangan sebagai dukungan terhadap kegiatan urban farming di masyarakat. Di tengah keterbatasan lahan dan alih fungsi lahan, kegiatan urban farming merupakan salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk dapat memproduksi berbagai komoditas pangan dan memberikan nilai tambah perekonomian bagi masyarakat itu sendiri.
Selain dalam rangka meningkatkan kompetensi kelompok penggiat urban farming, Capacity Building yang dilaksanakan oleh TPID Jawa Barat juga melakukan kunjungan ke Kios Segoro Amarta Pasar Beringharjo, Gapoktan Sidomulyo, dan Pasar Lelang Cabai. Kios Segoro Amarta merupakan salah satu upaya TPID DIY dalam mengendalikan inflasi langsung pada pusat kegiatan perekonomian masyrakat yaitu pasar. Kehadiran Kios Segoro Amarta di pasar pantauan yang ada di DIY diharapkan dapat menyediakan komoditas dengan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi. Selain itu, Kios Segoro Amarta juga berfungsi sebagai price reference store atau toko yang dapat dijadikan konsumen sebagai referensi harga wajar.
Sedangkan Pasar Lelang Cabai merupakan salah satu inovasi yang menjadi program unggulan TPID DIY yang mendapatkan penghargaan TPID Awards 2021 melalui digitalisasi lelang menggunakan dipanen.id. Dengan adanya digitalisasi pasar lelang cabai memberikan manfaat keterbukaan harga bagi petani maupun pembeli, meningkatkan daya tawar petani cabai, hingga penerapan good governace dimana seluruh transaksi tercatat dalam sistem sehingga dapat mengurangi asimetri informasi antara petani dan pedagang. Hingga saat ini digitalilsasi pasar lelang telah direplikasi di berbagai titik lokasi dengan berbagai macam komoditas. Dengan adanya kegiatan Capacity Building ini, diharapkan semua pihak dapat saling bertukar informasi yang bermanfaat bagi stabilisasi inflasi di masing-masing daerah.
Inflasi Terkendali, Everybody Happy