Dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Sleman bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan inisiatif pemberdayaan kelompok wanita tani sebagai salah satu solusi strategis. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi pertanian, tetapi juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam ekonomi lokal.
Pada hari Rabu 30 Oktober 2024, TPID DIY bersama TPID Kabupaten Sleman melaksanakan kegiatan “Sesarengan Nanem Bibit (SERABI)” bersama dengan Kelompok Wanita Tani Srikandi Makmur Gejayan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Sleman tentang Gerakan Penyediaan Lumbung Pangan Kedua dan Penghematan Energi Kabupaten Sleman sebagai salah satu program untuk optimalisasi perkarangan dengan urban farming pada lahan terbatas di wilayah perkotaan.
Pencanangan kegiatan “Sesarengan Nanem Bibit (SERABI)” di Kelompok Wanita Tani Srikandi Makmur Gejayan dilaksanakan sebagai upaya mengantisipasi kenaikan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Idul Fitri 2025, dimana penanaman saat ini diperkirakan akan dipanen pada bulan Maret 2025. Kegiatan “Sesarengan Nanem Bibit (SERABI)” di Kelompok Wanita Tani Srikandi Makmur Gejayan dilaksanakan pada lahan seluas 1.800m2 yang akan ditanami cabai, terong, dan berbagai komoditas hortikultura lainnya. Selain mendapatkan bantuan bibit dan pupuk dari Pemerintah Daerah, Kelompok Wanita Tani juga mendapatkan bantuan sumur ladang dan pompa air dengan anggaran yang bersumber dari dana insentif fiskal. Selain pemberian bantuan ke Kelompok Wanita Tani Srikandi Makmur Gejayan, Pemerintah Kabupaten Sleman juga memberikan bantuan ke masyarakat di 17 kapanewon untuk optimalisasi perkarangan.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya pengendalian inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan. Dengan dukungan yang tepat, kelompok wanita tani dapat memainkan peran kunci dalam menciptakan stabilitas ekonomi, sekaligus memberdayakan perempuan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, pemberdayaan perempuan tidak hanya menjadi isu sosial, tetapi juga bagian integral dari strategi ekonomi yang berkelanjutan.
Inflasi Terkendali, Everybody Happy.
